MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
TRANSLASI MATA UANG ASING
Firda Septiani
23213493
4EB28
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Translasi mata
uang asing berbeda dengan konversi mata uang asing. Translasi hanyalah perubahan
satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound
Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila
dilakukan konversi. Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi
oleh karena itu, penting untuk mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam
praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak hanya melakukan transaksi dengan
perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi internasional bahkan ada
yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger dengan perusahaan
luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai translasi dan
konversi. Karna masalah diatas sehingga penulis memilih tertarik untuk
menyaj,ikan materi terkait dengan translasi mata uang asing.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Alasan Translasi
Mata Uang Asing
Translasi mata
uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Misalnya pada sebuah neraca dinyatakan
dalam pound Inggris disajikan ulang dalam nilai ekuivalen Dollar AS. Tidak ada pertukaran
fisik yang terjadi dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.
Terdapat beberapa
alasan dilakukannya translasi mata uang asing,meliputi:
1.
Perusahaan dengan
kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan
keuangan gabungan dimana informasi disajikan kepada pembaca mengenai
operasional secara global sehingga diperlukan adanya penyamaan mata uang.
2.
Berkomunikasi
dengan peminat saham asing. Perusahaan yang melakukan translasi merupakan
perusahaan dalam bentuk terbuka sehingga laporan keuangan dapat dibaca oleh masyarakat
umum dengan mudah, sehingga laporan keuangan yang sudah dikonversikan akan merangsang
investor untuk menanamkan saham pada perusahaan.
3.
Memperhitungkan
efek perusahaan terhadap translasi mata uang asing
4.
Mencatat
transaksi mata uang asing.
5.
Translasi mata
uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan informasi
kepada pembaca mengenai operasional perusahaan secara global dengan memperhitungkan
laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing
induk perusahaan.
B.
Latar Belakang
dan Terminologi
Transaksi mata
uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
1.
Kurs pasar spot
dipengaruhi berbagai fakta meliputi perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan
pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang
selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2.
Kurs pada pasar
forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
3.
Transaksi kurs
swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau Beranda penjualan
spot dan pembelian forward mata uang.
C.
Efek Laporan
Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi
yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik, yaitu:
A.
Kurs saat ini,
yakni kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
B.
Kurs
historis,yakni translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama
kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
C.
Kurs rata-rata,
yakni nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau
saat ini.
Transaksi Mata
Uang Asing
Perbedaan
karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi
oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata
uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Sebagai alasannya adalah
adanyagagasan mengenai mata uang fungsional. Mata uang fungsional suatu
perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis,
menghasilkan, dan menghabiskan kas. Berikut keadaan yang membenarkan penggunaan
mata uang lokal atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsional.
Tabel 1
Kriteria Mata Uang Fungsional
Faktor Ekonomi
|
Mata uang lokal sebagai mata uang fungsional
|
Mata uang induk perusahaan sebagai mata uang
fungsional
|
Arus Kas
|
Menggunakan mata uang lokal dan tidak
berpengaruh terhadap arus kas
|
Berpengaruh secara langsung terhadap arus
kas dan dikembalikan ke induk perusahaan
|
Harga Jual
|
Sangat tidak perduli dengan tingkat
perubahan nilai tukar dan diatur oleh kompetisi lokal
|
Responsif terhadap perubahan ini tukar dan
dilakukan oleh kompetisi internasional
|
Harga Pasar
|
Kebanyakan pada negara adidaya dan
menggunakan mata uang lokal
|
Kabanyakan pada negara induk dan menggunakan
mata uang negara induk
|
Anggaran Biaya
|
Sering terjadi pada daerah lokal
|
Sangat berkaitan dengan faktor produktif
yang diberikan dari induk perusahaan
|
Keuangan
|
Menggunakan mata uang lokal dan dilayani
oleh operasi lokal
|
Diberikan induk perusahaan atau bergantung
pada indik perusahaan agar memenuhi kewajiban jangka panjang
|
Internal Perusahaan
|
Jarang, tidak ekstensif
|
Sering kali dan transaksi yang ekstensif
|
Perspektif
Transaksi Tunggal
Pada transaksi
tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya
merupakan kejadian tunggal.
Perspektif
Transaksi Ganda
Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari
penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
D.
Translasi Mata
Uang Asing
Metode translasi
mata uang asing, meliputi:
1.
Metode Nilai
Tukar Tunggal
Mengaplikasikan
nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan
utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan
pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
2.
Metode Nilai
Tukar Ganda
Metode yang
mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis. Metode nilai tukar ganda
terdiri dari :
a.
Metode
Current-Noncurrent
Aset lancar dan
kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini, sedangkan aset dan kewajiban
tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laba rugi
ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada
rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
b.
Metode
Moneter-Nonmoneter
Aset dan
kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai
risiko nilai tukar. Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis.
c.
Metode Kurs
Sementara
Translasi mata
uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan
penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, sedangkan
item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.
E.
Pengembangan
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing
Pra tahun 1965
Metode
current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung
terhadap pendapatan
Tahun 1965-1975
Translasi mata uang
asing dimana seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat
ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
Tahun 1975-1781
FASB mengeluarkan
FAS No. 8 yang dimana isinya memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima
metode kurs sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui
dalam pendapatan saat periode perubahan kurs
Tahun 1981 –
sekarang
FASB mengeluarkan
Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada mengenai
translasi saat
mata uang lokal yakni mata uang fungsional. Translasi saat mata uang induk
perusahaan adalah
mata uang fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.
F.
Gambaran Standar
No. 52/Standar Akuntansi International 21
Translasi saat
Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional.
Prosedur kurs
saat ini yang digunakan adalah:
1.
Seluruh aset dan
kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang
berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.
Pendapatan dan
beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu
transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata
tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3.
Keuntungan dan
kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang
terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan
adalah Mata Uang Fungsional
1.
Aset dan
kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item
nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2.
Pendapatan dan beban
ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item
yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3.
Keuntungan dan
kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata
Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap
mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya
adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung
ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs
sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat
ini.
BAB III
KESIMPULAN
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Metodologi dalam translasi
mata uang asing yaitu :
1. Metode Nilai Tukar Tunggal
2. Metode Nilai Tukar Ganda
a. Metode Current-Noncurrent
b. Metode Moneter-Nonmoneter
c. Metode Kurs Sementara
Translasi mata uang asing terus berkembang di berbagai negara
serta telah banyak praktik-praktik translasi mata uang asing di berbagai
belahan dunia seperti di Indonesia, Amerika, Inggris dan lainnya yang secara
teori merupakan transaksi yang kompleks.
Sumber:
Sumber:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
http://diah17.blogspot.co.id/2015/04/materi-5-translasi-mata-uang-asing.html
http://sukman21.blogspot.co.id/2015/05/makalah-translasi-mata-uang.html
0 komentar:
Posting Komentar