AKUNTANSI INTERNASIONAL
PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Firda Septiani
23213493
4EB28
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam persaingan global saat ini,
keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan, pembiayaan diwarnai oleh
implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari
data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat
penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang
dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan
global.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa
ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1) faktor lingkungan, (2)
Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari
profesi akuntansi.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan
umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di
Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas
menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat
maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara
banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan.
Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini,
menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Kesejahteraan masayarakat bisa dipengaruhi
oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara, ataupun
serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, sehingga
“Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah, dan
masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik
keuangan maupun nonkeuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERKEMBANGAN
PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan sangat
berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan
dipengaruhi oleh sumbersumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan
ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh
lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan
umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di
Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas
menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat
maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara
banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan.
Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini,
menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain
(seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan
saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga)
secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini,
kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan
dan aktivitas perusahaan.
1. Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa
manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan
saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan
Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai
pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan
manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini
berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi
investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan
akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing)
dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi
kemampuan manjer dalam mencatat transaksitransaksi ekonomi dengan cara yang
tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan
menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
2. Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator
pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham
untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan
yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan,
yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan
regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi
atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda
antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang
saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada
para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti
Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan
kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan
ini hampir tidak ada.
B.
TUJUAN
PENGUNGKAPAN AKUNTANSI DALAM PASAR EKUITAS
Dalam
ekonomi yang kompetitif, pengungkapan koorperasi merupakan sarana untuk
menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada para penyedia modal (investor) dan
untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk pemanfaatan yang paling produktif. Suatu
koorperasi perlu menarik modal dalam jumlah yang sangat besar untuk pembiayaan
aktivitas produksi dan distribusi yang ekstensif. Oleh karena itu pembiyaan
internal ini sangat bergantung pada modal eksternal yang diinvestasikan oleh
para investor pada sebuah koorperasi, Sebagai timbal balik, seorang investor
memerlukan pengungkapan (tansparansi koorperasi) dimana para investor tersebut
dapat menilai kualitas saham yang mereka tanamkan. Kaitan konseptual antara
pengungkapan yang meningkat dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku
investasi dalam kondisi ketidakpastian, yaitu:
1. Dalam dunia ketidakpastian, para
investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas sebagai uang yang
diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
2. Karena adanya ketidakpastian
pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistic.
3. Para investor menggunakan sejumlah
ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari suatu sekuritas.
4. Para investor menyukai tingkat
pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau sebaliknya.
5. Nilai sebuah sekuritas berhubungan
positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan berhubungan terbalik dengan
resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebt.
6. Jadi, pengungkapan perusahaan akan
meningkatkan distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor
dengan mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
C.
PENGARUH
NONKEUANGAN
Yang terjadi saat ini terdapat
kecenderungan yang semakin meningkat dimana koorperasi bertanggung jawab terhadap
public atas kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakannya. Hal ini disebabkan
negara-negara kecil cenderung melihat perusahaan multinasional sebagai ancaman
langsung terhadap kedaulatan negara, dimana perusahaan multinasional mampu
menciptakan standar kehidupan umum suatu negara dengan aktivitas-aktivitas bisnis
multinasional, seperti strategi investasi langsung yang mempengaruhi nilai
tukar valuta di luar negeri.
Selain itu kesejahteraan masayarakat
bisa dipengaruhi oleh pembayaran pajak secara arbiter (sewenang-wenang) antar negara,
ataupun serentetan manipulasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional,
sehingga “Pemegang saham non – keuangan, seperti serikat pekerja, pemerintah,
dan masyarakat umum memerlukan transparansi (pengungkapan) Koorporasi, baik
keuangan maupun nonkeuangan.
Upaya PBB
untuk menggerakkan ketaatan aktivitas investasi langsung luar negeri, sebagai
berikut:
1. Nilai batas investasi langsung adalah
dimana investor asing tunggal mengendalikan lebih dari 10% saham biasa atau hak
suara yang efektif dalam manajemen.
2. Komposisi laba investasi langsung
adalah deviden, laba ditahan, dan hutang bunga.
3. Eliminasi capital gains/ losess
adalah dimana laba tidak boleh mengandung capital gain maupun losess yang
sudah/ belum realisasi.
4. Penagihan piutang dagang antar
perusahaan harus memasukkan transaksi dalam saham, ataupun hutang jangka
panjang maupun pendek.
5. Prosedur konversi dimana bunga,
deviden, laba yang didistribusikan dan ditahan dalam valas harus dikonversikan
dalam kurs spot pada tanggal penerimaan.
6. Pengukuran investasi langsung harus
diukur menggunakan nilai buku dari modal saham dan cadangan.
7. Estimasi ulang saham investasi
langsung dimana kepemilikan saham harus diestimasi ulang memakai replacement
cost bukan nilai buku.
D.
TANGGAPAN
KOORPERASI
Sejumlah perusahaan memandang
permintaan diperluasnya transparansi pelaporan sebagai sesuatu yang positif,
namun terdapat beberapa perusahaan yang menentang transparansi tersebut dengan
alasan:
1. Bersifat diskriminatif, membedakan
perusahaan multinasional dengan perusahaan domestic murni.
2. Prematur, karena tidak ada kebutuhan
yang nyata bagi pengungkapan yang disarankan.
3. Membutuhkan biaya.
Namun, peningkatan permintaan
transparansi informasi koorperasi tidak dapat diabaikan begitu saja dari
berbagai pihak yang berkepentingan. Terutama para investor yang menanamkan modal.
Sejumlah koorperasi sering mengalami
keterlambatan dalam pegungkapan yang disebabkan cengkraman peraturan mengenai
standar pengungkapan yang diterbitkan oleh organisasi seperti: UNCTC, OECD, EC,
IASC, ICFTU, dan IOSCO. Oleh karena itu, koorperasi modern harus mengantisipasi
peningkatan permintaan bagi transparansi koorperasi dengan tujuan memikat para
investor untuk menanamkan modalnya dalam koorperasi.
E.
PERATURAN
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PENGUNGKAPAN
Sebagai landasan perlindungan investor,
SEC AS, Menkeu Jepang dan COSOB Italia, bersama dengan badan pembuat peraturan
pemerintah membebankan kewajiban pengungkapan kepada perusahaan domestic maupun
asing yang mengupayakan meraih akses ke dalam pasar bursa, dengan tujuan menjamin
para investor agar memperoleh pengungkapan minimum yang memungkinkan untuk
menilai kinerja masa lalu ataupun prospek perusahaan.
a) Kewajiban-Kewajiban SEC Perdagangan
sekuritas pada bursa terkelola diatur oleh Securities Exchange Act (SEC).
Perusahaan nonAS terkena peraturan dan pengungkapan SEC bila terjadi kondisi:
¾ Perusahaan menerbitkan sekuritas
untuk penjualan perdana kepada public AS
¾ Perusahaan ingin memperdagangkan
sekuritas yang masih beredar pada suatu bursa terkelola di AS
¾ Saham perusahaan diperdagangkan
diluar pasar terkelola AS tetapi perusahaan memiliki asset lebih dari $ 1 juta,
lebih dari 500 pemegang saham di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut 300
atau lebih berdiam di AS.
b) Pengecualian utama bagi koorperasi
asing berhubungan dengan hal sebagai berikut:
¾ Laporan keuangan koorperasi nonAS
harus memiliki kandungan informasi yang sama dengan laporan keuangan koorperasi
domestik kecuali mengandung rekonsiliasi terhadap berbagai variasi yang
signifikan dari GAAP AS dan Regulation S-X.
¾ Kecuali kalau rekonsiliasi penuh
dengan GAAP AS diwajibkan, hanya informasi pendapatan per lini bisnis atau
segmen geografis perlu diungkapkan.
¾ Pemberian gaji kepada direktur
perusahaan nonAS tidak perlu diungkapkan.
¾ Pengungkapan transaksi material
perusahaan diperlukan hanya jika diwajibkan oleh hukum negara asal atau telah
diinformasikan sebelumnya.
¾ Pengungkapan yang diwajibkan oleh
GAAP AS tetapi tidak diwajibkan oleh GAAP Luar negeri tidak perlu diberikan,
kecuali informasi tersebut signifikan.
Perusahaan nonAS yang telah terdaftar
dalam bursa nasional harus menyampaikan laporan periodeik pada SEC dalam 6
bulan dari tahun fiskalnya. Bagi koorperasi yang memiliki asset lebih dari $ 5
juta dan lebih dari 500 pemegangsaham di seluruh dunia dengan pengecualian
kurang dari 300 orang yang berdiam di AS, maka material laporan diwajibkan
untuk:
¾ disebarluaskan pada public negara
asalnya
¾ disampaikan pada bursa tempat dimana
sekuritasnya diperdagangkan
¾ didistribusikan kepada pemegang
sahamnya
F.
PRAKTIK
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Pengungkapan sangat berbeda di seluruh
dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi
pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan
kewajiban
keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1. Pengungkapan informasi yang melihat
masa depan Informasi yang melihat masa depan yang mencakup:
a. Ramalan pendapatan,laba rugi, laba
rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keunagan lainnya.
b. Informasi prospektif mengenai kinerja
atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan
dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
c. Laporan rencana manajemen dan tujuan
operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara
menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen.
Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling
rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat.
Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba
dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan
informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industry tergolong
signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika
secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh
lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional
(IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini
membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika
Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negaranegara lain mengharuskan penyajian
laporan arus kas. Adopsi ketentuan laporan arus kas baru-baru ini di Negara-negara
seperti jepang dan cina mencerminkan semakin pentingnya perhatian oleh para
analis dan para pengguna laporan keuanganterhadap imformasi arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan
karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan
yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan,
kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja
anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena
memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus
Pengungkapan khusus bagi para pengguna
laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a. “Penyajian ulang untuk kenyamanan”
informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestic
b. Penyajian ulang hasil dan posisi
keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c. Satu set lengkap laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa
pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan
dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang
tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan
penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa
Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan
standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik
(khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik
maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
G.
PENGUNGKAPAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Tata kelola perusahaan berhubungan
dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah
perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan
hubungan di
antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain
meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan
dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata
kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan
analis. Amerika serikat, Inggris, dan Australia merupakan contoh dari sejumlah
Negara yang mengharuskan perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya untuk
membuat pengungkapan tata kelola perusahaan secara khusus dalam laporan
tahunannya.
H.
PENGUNGKAPAN
DAN PELAPORAN BISNIS MELALUI INTERNET
World Wide Web semakin banyak digunakan
sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan
peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting
Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa
komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi
dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak
perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati
manfaatnya.
I.
PENGUNGKAPAN
LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA PASAR BERKEMBANG
Pengungkapan laporan tahunan perusahaan
di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang
kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
Negara-negara
maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan
perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis
keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di
negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan
dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank
dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa
dan secara umum tidak terlalu banyak adanya
kebutuhan
akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan
dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor
atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara
pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap
permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan
meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
J.
IMPLIKASI
BAGI PARA PENGGUNA LAPOARAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan
terusmenerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat
wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin
meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan
bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh
para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi,
dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki
kebijakan pengungkapan yang ketat.
BAB III
KESIMPULAN
Perkembangan
sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi.
Sumber‑sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat
pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya dapat
mempengaruhi standar dan praktik pengungkapan. Adapun konsep‑konsep dalam pengungkapan yaitu pengungkapan cukup, pengungkapan wajar
dan pengungkapan penuh. Manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi
mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Badan
Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan bahwa perusahaan akan mendapatkan
manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Ada beberapa
yang termasuk dalam pendekatan Pengungkapan seperti translasi, informasi
khusus, restatement dan laporan primer‑sekunder. Praktik
pelaporan dan pengungkapan dipusatkan pada pengungkapan Informasi yang melihat masa depan,
pengungkapan segmen, laporan arus kas dan arus dana, pengungkapan tanggung
jawab sosial serta pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non
domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan.
Sumber :
Choi,
Frederick. D. S. dan Gary K. Meek.2012.International Accounting Edisi 6 Buku
1.Jakarta:Salemba Empat
0 komentar:
Posting Komentar