Sabtu, 04 Januari 2014

Makalah Teori Evolusi Manajeman

   BAB I 
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Dalam mempelajari ilmu manajemen dan isi pembahasan di dalamnya pasti ada yang namanya evolusi teori manajemen jadi sebelum kita mempelajari ilmu manajemen secara luas kita perlu mengetahui perkembangan teori manajemen tersebut.
Manajemen merupakan sebuah cara yang digunakan dalam mengorganisasukan suatu tindakan. Dengan manajemen yang baik tentunya segala rencana dan kegiatan akan mencapai hasil maksimal pula. Oleh karena itu kita perlu mengkaji teori-teori yang digunakan dalam manajemen ini. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam hati kita tentang teori manajemen.
Pembahasan dan perkembangan teori-teori manajemen sangat dibutuhkan untuk memberikan landasan dalam pemahaman perkembangan teori manajemen selanjutnya. Setiap pandangan dalam teori manajemen akan membantu manajer untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif pada berbagai masalah yang berbeda dalam organisasi yang terus mengalami perubahan. Karena itu sebelum kita mengetaui manajemen kita perlu mengkaji ulang teori evolusi manajemen yang ada.


1.2             Tujuan
1)      Untuk memenuhi tugas pengantar manajemen.
2)      Agar mahasiswa tahu pentingnya ilmu manajemen.
3)      Agar mahasiswa dapan mengimplementasikan manajemen dengan nyata baik di dunia kerja maupun di dalam kehidupan sehari-hari.


BAB II
   ISI

2.1  Pemikiran awal manajemen
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.
 Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
Mempelajari teori manajemen membantu kita menjadi seorang manajer yang efektif dalam mengelola organisasi yang semakin kompleks dewasa ini. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang berfokus pada hasil yang mudah dilaksanakan. Teori adalah kumpulan prinsip yang disusun secara sistematis. Sedangkan konsep adalah simbol yang dipakai untuk menjelaskan pengertian tertentu dalam teori. Ada beberapa alasan mengapa perlu mempelajari teori manajemen antara lain :
  1. Teori mengarahkan keputusan manajemen.
  2. Teori membentuk pandangan kita mengenai organisasi.
  3. Teori membuat kita sadar mengenai lingkungan usaha.
  4. Teori merupakan suatu sumber ide baru.




2.2 Evolusi Teori Manajemen

Aliran Manajemen Ilmiah (Scientific Management )
Aliran manajemen ilmiah ( scientific management ) ditandai konstribusi-konstribusi :
·                 Frederick W. Taylor  ( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut, Taylor disebut “bapak manajemen ilmiah”. Dalam buku-buku literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda :
-       Manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
-       Manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme – mekanisme atau teknik – teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu: Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan Testimony Before the Special House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Taylor memberikan prinsip – prinsip dasar dalam penerapan pendekatan pada manajemen, sebagai berikut:
-       Pengembangan metoda-metoda imiah dalam manajemen agar sebagai contoh metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
-       Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
-       Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
-       Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

·                    Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972).
Dalam aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien, terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Dia menuangkan gagasannya dalam buku yamg berjudul “The Psychology of Management”.

·                    Henry L. Gantt ( 1861-1919 )
Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan, yaitu :
-       Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
-       Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
-       Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
-       Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.

·                    Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
-       Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
-       Adanya staf yang cakap.
-       Disiplin.
-       Balas jasa yang adil.
-       Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
-       Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
-       Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
-       Kondisi yang distandardisasi.
-       Operasi yang distandarisasi.
-       Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
-       Balas jasa efisiensi-rencana intensif.

2.3  Teori Manajemen Klasik

·                     Robert Owen ( 1771-1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehantan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia. Dia juga sebagai salah seorang pendiri gerakan koperasi konsumsi, adapun usaha yang pernah dilakukan dan mengalami kegagalan adalah mendirikan suatu komune di New Harmoni, Indiana pada tahun 1824.
·                     Charles Babbage (1792-1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Perhatiannya pada operasi-operasi pabrik yang dapat dilakukan secara efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (devision of labour), yang mempunyai beberap keunggulan, yaitu :
-       Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
-       banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain, dan orang tersebut harus menyesuaikan kembali pada pekerjaan barunya sehingga akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
-       Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya.
-       Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung (calculator) mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.


2.4             Pendekatan Hubungan Manusiawi
Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi dan psikologi dalam manajemen.
Ada beberapa ahli yang mencoba melengkapi teori organisasi Klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi, yaitu :
  • Hugo Munsterberg ( 1863-1916)
Dia sebagai pencecus psikologi industri sehingga hugo munsterberg disebut bapak “psikologi industri”. Dalam bukunya Psikology and Industial Effisiensy, ia menguraikan tentang peralatan psikologi untuk mencapai tujuan.

  • Elton Mayo (1880-1949)
Dia mengemukakan bahwa, Hubungan manusia sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara seorang menejer berinteraksi kepada bawahan-bawahannya. Itu bertujuan untuk menciptakan hubungan kemanusian yang baik.

2.5             Pendekatan Manajemen Modern
Manajemen modern adalah adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori maupun aliran manajemen.

a)                  Teori Perilaku
Teori perilaku merupakan pengembangan dari pendekatan hubungan manusiawi. Perilaku dapat dipahami melalui tiga pendekatan yaitu:
1.                  Rasional. Dikemukakan oleh Down dan Simon. Model rasional memusatkan perhatiannya pada anggota organisasi yang diasumsikan bersifat rasional dan mempunyai berbagai kepentingan, kebutuhan, motif dan tujuan.
2.                  Sosiologis. Model ini lebih memusatkan perhatiannya kepada pengetahuan antropologi, sosiologi dan psikologi Pendukung model ini antara lain Bern.
3.   Pengembangan hubungan manusia. Model pengembangan hubungan manusia lebih memusatkan perhatiannya kepada tujuan yang ingin dicapai dan pengembangan berbagai sistem motivasi menurut jenis motivasi agar dapat meningkatkan produktivitas kerja. Pendukung model ini antara lain, Mc Gregor, Maslow, dan Bennis.

b)                 Teori Kuantitatif
Teori kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris dalam perang dunia ke II. Rist operasi kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science yang berfungsi untuk penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, pengembangan strategi produksi, perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persedian yang optimal. Langkah-langkah pendekatan management science biasanya sebagai berikut:
1.  Perumusan masalah.
2.  Penyusunan suatu model matematis.
3.  Mendapatkan penyelesaian dari model.
4.  Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5.  Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6.  Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.




2.6            Pendekatan Sistem Manajemen
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Sistem pendekatan adalah sangat mendasar sehingga segala sesuatu adalah saling berhubungan tau saling tergantung. Suatu sistem terdiri dari elemen elemen yang saling tergangtung dan saling berhubungan dan bila elemen tersebut berinteraksi maka membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.

2.7              Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan dan mengidentifikasikan eknik pada situasi tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada waktu tertentu dana akan membawa pencapaintujuan manajemen.






        



          BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang definisi manajemen, namun secara umum manajamen dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang-orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kaitannya dengan bidang pendidikan manajemen dapat diartikan sebagai suatu penataan bidang garapan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas perncanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penganggran, pengendalian, pengawasan, penilaian, dan pelaporan secara sisitematis untuk mencapai tujuan pendidikan secara berkualitas.
                                       Evolusi teori manajemen berkembang secara klasik dan ilmiah. Pendekatan Klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari pendekatan lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut Pendekatan Sistem dan Pendekatan Kontingensi. Demikian pula Pendekatan Hubungan Manusiawi dan ilmu manajemen memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen.


Daftar Pustaka

4.      http://syarifhidayat21.blogspot.com/2010/11/evolusi-teori-manajemen.html


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
 

This Template Was Found On Elfrida Chania's Blog. Copyrights 2011.